Salim Fakhry Apresiasi Sasaran Indikator Pembangunan dalam RUU APBN 2024

20-09-2023 / BADAN ANGGARAN
Anggota Banggar DPR RI Salim Fakhry saat menyerahkan pendapat mini Fraksi Golkar sebagai sikap akhir fraksi pada pembicaraan tingkat I pembahasan RUU tentang APBN 2024 di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/9/2023). Foto: Jaka/nr

 

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Salim Fakhry menyambut baik sasaran indikator pembangunan 2024 dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2024 yang memiliki peningkatan target dibandingkan tahun 2023. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja Komisi XI dengan Menteri Keuangan RI, Menteri PPN/Kepala Bappenas RI, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dan Gubernur Bank Indonesia.

 

“Fraksi Partai Golkar menyambut baik kesepakatan-kesepakatan dalam sasaran indikator pembangunan tahun 2024 yang seluruhnya lebih baik dari tahun 2023,” tutur Salim Fakhry ketika membacakan pendapat mini Fraksi Golkar sebagai sikap akhir fraksi pada pembicaraan tingkat I pembahasan RUU tentang APBN 2024 di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

 

Diketahui pada RAPBN 2024, target tingkat kemiskinan disepakati berkisar 6,5 persen - 7,5 persen, yang lebih rendah dari target 7,5 persen - 8,5 persen pada tahun 2023. Tingkat pengangguran terbuka 5 persen - 5,7 persen lebih rendah daripada 5,3 persen – 6 persen pada 2023. Rasio gini pada level 0,374 - 0,377 lebih rendah dari 0,75 - 0,378 pada tahun 2023. Nilai Tukar Petani (NTP) 105 - 108 lebih tinggi dari 105 – 107 pada tahun 2023, begitu pula nilai tukar nelayan dari 107 - 110 lebih tinggi 107 - 108 pada 2023.

 

Selain itu, tahun 2024 menjadi tahun terakhir periode pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, sehingga dituntut mampu menyelesaikan program serta proyek-proyek strategis yang telah dijalankan sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini penting, tambahnya, untuk memastikan agar transisi pemerintahan yang akan datang dapat berjalan lancar dan berkesinambungan.

 

Politisi Fraksi Partai Golkar itu menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang telah berhasil menyelesaikan 161 proyek Program Strategis Nasional senilai 1.134,9 triliun. Nilai investasi tersebut telah memberi output perekonomian sehingga 1,670 triliun sehingga menciptakan sekitar 4,5 lapangan kerja.

 

“Dalam RAPBN 2024 anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar 422,7 triliun, besarnya anggaran infrastruktur ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menuntaskan proyek-proyek strategis tersebut dengan memaksimalkan seoptimal mungkin,” ucapnya. (ail,gal/rdn)

BERITA TERKAIT
Banggar Kasih Solusi Cespleng Antisipasi Risiko Kenaikan PPN Jadi 12 Persen, Apa Saja?
24-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi resiko atas dampak kenaikan PPN...
Pertimbangkan Kondisi Ekonomi, Pemerintah Diberi Ruang Diskresi Batas Atas-Bawah Kenaikan PPN
24-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI merespon terkait polemik kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi...
Kunjungi Jatim, Banggar Bahas Kenaikan PPN 12%
04-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Surabaya - Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Banggar DPR...
Rapat Banggar DPR Bahas Anggaran 2025 Bersama Tujuh Menko
02-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menggelar rapat kerja dengan tujuh menteri koordinator Kabinet Merah Putih di ruang...